TIM Pencak Silat Kabupaten Bandung berharap bisa terus menjadi barometer pembinaan olahraga beladiri di Jawa Barat. Pada 27-30 D...
TIM Pencak Silat Kabupaten Bandung berharap bisa
terus menjadi barometer pembinaan olahraga beladiri di Jawa Barat. Pada 27-30
Desember 2018, Tim Pencak Silat Kabupaten Bandung akan kembali bersaing pada
Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pencak Silat tahun 2018 yang akan berlangsung di GOR
Trilomba Juang, Jalan Pajajaran, Kota Bandung.
"Pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII
tahun 2018 lalu Kabupaten Bandung sudah berhasil menjadi juara umum. Dan
sekarang kami berambisi untuk menjadi juara umum di Kejurda tahun 2018,"
ungkap Pelatih Tim Pencak Silat Kabupaten Bandung, Sandi Hardani Permana, saat
dijumpai di GOR KONI Kabupaten Bandung, Jalan Soreang, Rabu (25/12/2018).
Selain menjadi juara umum, pihaknya juga berharap
bisa kembali menyumbangkan para pesilatnya untuk masuk kedalam tim Pelatda Jawa
Barat menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Papua.
"Kebetulan untuk para peserta yang boleh ikut
pada Kejurda ini adalah para peserta yang belum beruntung bisa mendapatkan
medali diPorda XIII/2018 Kabupaten Bogor dan yang saya ketahui kejurda ini
diselenggarakan untuk menjaring atlit PELATDA 300% Jawa Barat menuju PON
PAPUA," katanya.
Lanjut dia pada Kejurda besok, Tim Silat Kabupaten
Bandung mengaku tidak akan mengikuti seluruh nomor yang akan dipertandingkan di
Kejurda mengingat beberapa pesilat unggulannya sudah otomatis mendapat kursi di
tim Pelatda Jawa Barat.
"Ada 16 nomor (tanding) yang akan di
pertandingkan besok, 10 nomor diantaranya adalah nomor putra dimulai dari kelas
A sampai J, sedangkan di putri terdapat 6 nomor dari kelas A sampai F,
sedangkan untuk TGR ada 3 kelas, tunggal, ganda dan regu," jelasnya.
Sedangkan kelas yang dipastikan tidak akan di
ikuti diantaranya,kelas E putra (60kg-70kg), lalu kelas G putra (75kg-80kg),
dan kelas J putra (90kg-95kg). Dan untuk kelas putri yakni kelas F (70kg-75kg).
"Atlet yang kami usung adalah atlet yang
tidak medapatkan medali emas di Porda dan sebagian dari lapisan kedua binaan
IPSI Kabupaten Bandung kecuali tim REGU putri kami, meskipun juara medali emas
PORDA tapi di PON tidak dipertandingkan dan tidak masuk Pelatda maka akan kami
terjunkan di Kejurda ini," ujarnya.
Sudah melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari, ia
optimistis para pesilatnya bisa mendapatkan gelar juara di Kejurda.
"Semoga para atlet kami bisa mendapatkan penghargaan pada Kejurda besok
karena mau bagaimana pun juga Kabupaten diharapkan bisa menjadi barometer silat
Jawa Barat," pungkasnya.
Sedangkan Ketua Umum IPSI Kota Bandung, Cece
Muharam, mengaku tidak akan menyia-nyiakan Kejurda tahun 2018 sebagai ajang
seleksi tim Pelatda PON XX Papua.
"Paling tidak Kejurda memberikan kesempatan
bagi mereka yang belum bisa tampil maksimal di Porda. Bisa dibilang ini
kesempatan kedua untuk mereka bisa masuk ke dalam tim seleksi PON Jabar jika
meraih emas di Kejurda," katanya.
Cece menambahkan, Kejurda pencak silat 2018
diprediksi akan berlangsung ketat. Pasalnya, kekuatan antar kota/kabupaten
sudah semakin merata sehingga tidak ada yang tampil dominan.
"Pesilat Kota Bandung yang menunggu di Jabar ada
15 orang. Mereka terdiri dari mantan atlet PON dan peraih medali emas di Porda
Jabar. Jadi untuk Kejurda tidak lapisan inti sehingga laga dipastikan
ketat," katanya.
Pada Kejurda 2018 ini, ia pun berambisi mengulang
prestasi gemilangnya pada Kejurda 2015. Saat itu, Kota Bandung berhasil keluar
sebagai juara umum dengan enam medali emas.
"Kejurda terakhir kalau tidak 2015,
Alhamdulillah saat itu kami menjadi juara umum. Di 2016 tidak dilaksanakan
karena Jabar menjadi tuan rumah PON, 2017 persiapan untuk Porda dan Kejurda
dimulai lagi 2018 ini," tuturnya.
Editor : MRM

